Peluang Usaha Agribisnis Ikan Sidat – Ikan Sidat salah satu komoditas hasil budidaya perikanan yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, bahkan bisa di bilang melebihi komoditas perikanan lainnya.Pangsa pasar ikan sidat sangat terbuka lebar baik pasar domestik maupun pasar luar negri atau export. Negara-negara tujuan export ikan sidat antara lain : negara negara di kawasan asia seperti Jepang, Taiwan, Korea, China, Negara negara Eropa dan Amerika.
Pada Saat ini di Jepang, ikan sidat digolongkan sebagai binatang langka. Kementerian lingkungan Hidup Jepang telah mengindikasikan sepesies ikan sidat telah mengalami penurunan hingga 90%. Bahkan pada tahun 2011 lalu media lokal Jepang, Yomiuri Shimbun melaporkan ikan sidat telah masuk dalam red listatau daftar merah sepesies yang harus dilindungi oleh pemerintah Jepang.
Keadaan seharusnya menjadi kesempatan atau peluang yang sangat bagus untuk mengembangkan usaha agribisnis atau budidaya ikan sidat. Karena di Indonesia sendiri ketersediaan ikan sidat masih melimpah. Para pengusaha asing pengkonsumsi ikan sidat sudah dapat dipastikan akan mencari komoditas tersebut ke Indonesia.
Peluang Usaha Agribisnis Ikan Sidat Di Indonesia
Negara kita Indonesia menyimpan potensi yang sangat besar untuk mengembangkan agribisnis perikanan, khususnya untuk budidaya ikan sidat. Hal tersebut di dukung oleh beberapa faktor anata lain :
1. Ketersediaan bibit iakan sidat atau glass eel, masih melimpah ruah di berbagai wilayah Indonesia. terutama untuk jenis Anguilla marmorata dan Anguilla bicolor. Hal ini bertolak belakang dengan keadaan yang terjadi di negara importir seperti Jepang. Di Jepang ikan sidat jenis Anguilla japonica, jenis sidat asli Jepang sudah diambang kepunahan karena adanya penangkapan yang tidak terkendali.
2. Kompetitor dari negara lain dalam hal eksport sidat hampir dikatakan tidak ada. Di kawasan ASEAN sendiri tidak ada negara lain selain Indonesia yang mampu memproduksi sidat dengan kwalitas baik. Jika ada kompetitor hanyalah dari Madagaskar, Mauritania, Afrika Selatan, dan beberapa negara Afrika lainnya yang jaraknya lebih jauh dari negara importir sehingga mempengaruhi biaya pengiriman. Hal ini tentunya membuat permintaan dari negara Asia Timur lari ke Indonesia yang secara geografis lebih dekat dan biaya peniriman lebih murah.
3. Salah satu jenis sidat yang ada di Indonesia yaitu Anguilla bicolor memiliki kemiripan, baik secara morfologi, tekstur ataupun citarasa dengan sidatasli Jepang Anguilla japonica yang sudah langka. Hal ini juga menjadi salah satu faktor utama kenapa konsumen Jepanglebih mamilih sidat dari indonesia.
4. Jika dibandingkan dengan beberapa budidaya hewan perairan lainnya, syarat lokasi untuk budidaya sidat tidaklah sulit. Asalakan memiliki ataudekat dengan sumbar air dan kondisi agroklimatnya cocok, ikan sidat dapat dibudidayakan di tempat tersebut. Ikan sidat tidak memerlukan media lumpur seperti halnya budidaya belut. Lokasi budidayanyapun dapat dikatakan fleksibel, bisa menggunakan kolam ikan dari beton ataupun dari terpal.
5. Harga jualnya masih cukup tinggi, yaitu antara Rp 200.000 – 350.000 per Kg. sehingga dapat menutupi biaya produksi bahkan dengan perkiraan laba yang tinggi.
Demikian potensi usaha bidang agribisnis budidaya ikan sidat semoga dapat menggugah semangat untuk berwirausaha khususnya bidang agribisnis.
Baca juga artikel :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar