Jumat, 18 Desember 2015

Panduan Cara Budidaya Cabe Merah Keriting

Panduan Cara Budidaya Cabe Merah KeritingPermintaan pasar terhadap komoditas pertanian cabe keriting dari tahun ketahun terus meningkat seiring dengan maraknya usaha kuliner ataupun industri yang berbasis makanan. Namun demikian tidak diimbangi dengan jumlah pembudidaya dan luas lahan. Hal inilah yang menjadi pendorong para pengusaha agribisnis untuk mengembangkan budidaya cabe keriting.


panduan cara budidaya cabe merah keriting

Cabai keriting tergolong dalam jenis tanaman musiman dengan daun berwarna hijau tua, berbentuk oval dan bunga soliter dengan mahkota bunga berwarna putih. Ciri lain tanaman cabai keriting adalah termasuk tumbuhan perdu yang berkayu lunak, dengan ketinggian dapat mencapai satu meter, tumbuh baik di daerah dengan iklim tropis, baik didataran tinggi maupun dataran rendah.

Klasifikasi Tanaman Cabe Keriting

Penggolongan atau klasifikasi botani tanaman cabai keriting adalah sebagai berikut:
- Divisi        : Spermatophyta
- Sub Divisi : Angiospermae
- Kelas         : Monocotyledonae
- Family       : Solaneceae
- Genus        : Capsicum
- Spesies      : Capsicum annuum 


Syarat Tumbuh Tanaman Cabe Keriting

Persyaratan yang baik untuk pertumbuhan optimal tanaman cabe keriting anta lain :

1. Iklim

Tanaman cabe keriting dapat ditanam di dataran rendah maupun pegunungan (dataran tinggi) hingga ketinggian + 2.000 meter dpl. Iklim yang cocok yaitu iklim tropis yang bersuhu udara tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur udara yang baik untuk tanaman cabe keriting pada kisaran 24 – 27 derajat Celsius, dan untuk pembentukan buah pada kisaran 16 – 23 derajat Celsius.

 2. Tanah

Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai keriting. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai keriting menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal adalah antara 5.5 – 6.8.


Intermezo....., lihat video petani koplak di bawah ini:

 Teknik Budidaya Tanaman Cabe Keriting

Adapun tahapan budiaya tanamn cabe keriting adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Lahan dan Tanam

Tahapan pengolahan tanah dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :
• Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan rumput liar.
• Pengapuran dilakukan jika tanah yang akan ditanami cabai keriting cendrung bersifat asam
• Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30 – 40 cm, kemudian dikeringkan selama 7 – 14 hari.
• Taburlah tanah yang telah di bajak dengan pupuk kandang (kotoran ayam, domba, kambing, sapi ataupun kompos) yang telah matang.
• Tanah yang sudah agak kering kemudian dihaluskan dan dibentuk bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 110 – 120 cm, tinggi 40 – 50 cm, dan panjang disesuaikan dengan lahan.

2. Penyiapan Benih dan Penyemaianan

Bening cabe keriting sebaiknya dipilih benih unggul yang ada di pasaran atau mengambil dari buah hasil panen. Jika mengambil langsung dari buah hasil panen, pilihlah buah yang tumbuh subur ditandai dengan ukurannya yang paling besar dan pilih yang sudah matang sekali. Kemudian belah dan ambilah bijinya lalu di jemur hingga kering.

Benih atau biji cabe yang sudah didapat kemudian disemai langsung pada bedengan secukupnya dengan media tanam campuran tanah halus, pupuk kandang matang halus, ditambah sedikit pupuk NPK yang dihaluskan serta Furadan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit. Cara penyemaian yaitu dengan ditabur dengan rata (jangan terlalu padat) pada bedengan yang sudah disiapkan, kemudian tutup dengan tanah tipis dan siram dengan air secukupnya. Penyiraman dilakukan dengan hati hati yaitu dengan semprotan yang halus agar tidak merusak bedengan.

Setelah benih cabe keriting di semai, untuk melindungi dari gangguan binatang atau pun cuaca buruk maka tutup bedengan dengan sungkup yang terbuat dari bilah bambu yang dilengkungkan diatas bedengan membentuk seperti tunel atau terowongan, dengan atap plastik transparan. Pemeliharaan persemaian adalah penyiraman 1-3 hari sekali, dan penyemprotan pupuk daun pada dosis rendah 0,5 gr/liter air, saat tanaman muda berumur 10 – 15 hari, serta penyemprotan pestisida pada konsentrasi setengah dari yang dianjurkan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit.

3. Pemasangan Plastik Mulsa

Sebelum plastik mulsa dipasang untuk menutupi permukaan bedengan, terlebih dahulu dilakukan pemupukan pupuk buatan secara total sekaligus. Campuran pupuk buatan (Urea, ZA, SP-36, KCL atau pupuk NPK)  ini disebar merata dengan tanah bedengan, setelah itu tutup bedengan dengan plastik mulsa. Bedengan yang telah ditutup sebaiknya dibiarkan dulu selama + 5 hari agar pupuk buatan larut dalam tanah dan tidak justru membahayakan benih cabe keriting yang akan ditanam. Setelah plastik terpasang lalu lakukan pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan yaitu kurang lebih ukuran 60 x 70 cm atau 70 x 70cm

4. Penanaman Benih

Benih cabe keriting yang siap ditanam ialah yang telah berumur 17 – 23 hari atau berdaun 2 – 4 helai. Tanamlah benih cabe yang telah siap tanam dengan hati hati pada lubang yang telah disiapkan. Waktu tanam yang baik yaitu pada sore hari ketika matahari mulai terbenam sehingga tidak terlalu terik yang akan menyebabkan benih atau bibit cabe keriting menjadi layu. Setelah tertanam lakukan penyiraman.

5. Pemeliharaan Tanaman Cabe Keriting.

Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman meliputi :

 a. Pemasangan Ajir (kayu atau bambu penopang)
Bertujuan untuk menopang tanaman agar berdiri tegak tidah mudah rebah oleh tiupan angin pemasangan. Pemasangan ajir dilakukan pada tanaman berumur 1 bulan setelah tanam.

b. Penyiraman (Pengairan)
Pada awal pertumbuhan, pada saat cabai keriting menyesuaikan diri terhadap lingkungan, maka penyiraman perlu dilakukan secara rutin tiap hari, terutama pada musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan sesuai keadaan cuaca.

c. Perempelan Tunas dan Bunga Pertama
Bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan diatasnya yang lebih banyak dan produktif menghasilkan buah yang lebat. Dilakukan pada umur antara 7 – 20 hari.

d. Pemupukan Tambahan (susulan),
sekalipun tanaman cabai keriting sudah di pupuk total pada saat akan memasang plastik mulsa, namun untuk menyuburkan pertumbuhan yang prima dapat diberi pupuk tambahan. Jenis pupuk yang digunakan pada fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas) adalah pupuk daun yang kandungan Nitrogennya tinggi, sedangkan pada saat pertumbuhan bunga dan buah (generatif) menggunakan pupuk daun yang mengandung unsur Phospor dan Kaliumnya tinggi.

e. Pengendalian Hama dan Penyakit,
Salah satu faktor penghambat peningkatan produksi cabai keriting adalah adanya serangan hama dan penyakit. Kehilangan hasil produksi cabe keriting karena serangan penyakit busuk buah (Colletotrichum spp), bercak daun (Cercospora sp) dan cendawan tepung (Oidium sp.) berkisar antara 5% – 30%. Strategi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai keriting diajurkan penerapan pengendalian secara terpadu.

Komponen Pengendalian Hama dan Penyakit secara Terpadu (PHPT) ini mencakup pengendalian kultur teknik, hayati (biologi), varietas yang tahan (resisten), fisik dan mekanik, dan cara kimiawi.
Hama yang sering timbul pada tanaman cabe diantaranya yaitu daun terlihat keriting dan menguning.

Untuk pengendalian hama penyebab daun keriting dapat dibaca pada artikel : 
Cara Mengatasi Daun keriting Pada Tanaman Cabe
- Cara Membuat BioPestisida Untuk Tanaman Cabe

6. Pemanenan Cabe Keriting

Panen cabai keriting sangat dipengaruhi oleh faktor jenis atau varietasnya, dan lingkungan tempat tanam. Di dataran rendah, umumnya cabai keriting mulai dipanen pada umur 75-80 hari setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan selang 2-3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi (pegunungan), panen perdana dapat dimulai pada umur 90-100 hari setelah tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali.

Khusus untuk sasaran ekspor, panen cabai keriting dipilih pada tingkat kemasakan 85% – 90% saat warna buah merah-kehitaman. Di dataran rendah, panen cabai keriting untuk tujuan ekspor dapat diatur 2 hari sekali sedangkan di dataran tinggi antara 4-6 hari sekali.


Baca Juga : Cara Praktis Menanam Cabe Dalam Polybag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar