Kamis, 09 April 2015

Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Belut Dalam Air

Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Belut Dalam Air - Habitat asli belut sebetulnya di dalam tanah lumpur namun berkat kegigihan para pembudidaya belut saat ini telah marak dikembangkan teknik budidaya belut dalam air tanpa menggunakan lumpur sedikitpun. Ini adalah inovasi yang patut di acungi jempol.

kelebihan budidaya belut dalam air


Semakin maraknya budidaya belut dalam air karena beberapa kelebihan di dapat, di bandingkan dengan budidaya dalam media lumpur. Walaupun begitu bukan berarti tanpa ada kekurangan. Setiap kelebihan tentunya dapat dipastikan ada pula kekurangnanya.

Baca juga : - Cara Budidaya Belut Dalam Air Tanpa Lumpur 
                   - Cara Budidaya Belut Dalam Kolam atau Drum Plastik

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan budidaya belut dengan menggunakan media air bersih :

Kelebihan Budidaya Belut Dalam Air

1. Monitoring Dapat Dilakukan Dengan Mudah

Belut yang di budidayakan dalam air tentunya dapat dilihat dengan jelas sehingga memudahkan dalam melakukan monitoring kondisi belut. Jika ada salah satu belut yang sakit akan terlihat dengan jelas yang di tandai dengan gerakannya yang lemah atau bahkan tidak bergerak sama sekali. Tau warnanya yang pucat tidak cerah bila di bandingkan dengan belut yang lain. 

Mudahnya melakukan monitoring kondisi belut memungkinkan penanganan yang lebih cepat, sehingga dapat dihindari atau di kurangi prosentase kematian. Jika di budidaya dalam lumpur monitoring kondisi belut sangatlah sulit dilakukan.

2. Dapat Menerapkan Tebar Padat

Jika budidaya belut dalam media lumpur hanya dapat di tebar bibit sebanyak 1 kg - 1,5 kg untuk setiap 1 m2 kolam. Hal ini dikarenakan secara alamiah belut menjadikan lumpur menjadi tempat perlindungan dan wilayah kekuasaan. Jika ada yang melewati daerah kekuasaannya tentu akan terjadi perkelahian. Jika belut lebih kecil akan terjadi kanibalisme.

Tetapi lain halnya dengan menggunakan media air bersih yang dapat di tebar hingga 30 kg per 1m2. Belut akan berbaur satu dengan lainnya tanpa ada perkelahian. Jadi kelebihan budidaya belut dalam air ini dapat meningkatkan efektifitas kolam hingga mencapai 30 kali lipat. Tentunya akan berakibat pada peningkatan hasil produksi pula hingga 30 kali.

3. Lebih Mudah Dalam Pemberian Pakan

Pemberian pakan belut lebih mudah dilakukan pada air di bandingkan pada lumpur. Pakan berupa pelet akan terlihat jelas oleh belut,sedangkan pada lumpur pakan pelet akan lebih cepat rusak atau busuk, sehingga meminimalisir pakan yang tersisa.

4. Meminimalisir Kanibalisme

Belut jenis ikan pemakan daging, sehingga bukan tidak mungkin terjadi kanibalisme jika terjadi kekurangan pakan hidup. Dalam air hal ini tidak terjadi karena belut akan berbaur satu sama lainnya dan menggunakan tubuh belut lainnya sebagai tempat persembunyian atau perlindungan.

5. Proses Pemanenan Mudah

Pemanenan dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan pengeringan kolam dan pengambilan dengan alat jaring atau yang lainnya. Dibandingkan dengan budidaya belut dalam lumpur, proses pemanenan lebih sulit dilakukan karena harus mencari belut dalam timbunan lumpur. Sehingga perlu tenaga extra.

Kekurangan Budidaya Belut Dalam Air

1. Biaya Produksi Meningkat

Untuk menjaga kwalitas air diperlukan mesin pompa untuk sirkulasi dan mesin aerator. Sehingga di perlukan biaya tambahan untuk pembelian mesin pompa dan aerator, perawatan mesin dan beban listrik. Lain halnya pada budidaya dalam media lumpur, tidak ada biaya tambahan tersebut. Namun begitu biaya tambahan tersebut dapat disiasati dengan menerapkan sistem tebar padat untuk meningkatkan produksi.

2. Perawatan Lebih Intensif

Banyak hal yang harus diperhatikan dalam budidaya belut dengan media air seperti derajat keasaman air, kekeruhan air, suhu air, sehingga hal ini memerlukan perhatian yang lebih serta perlakuan yang lebih intensif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar