Rabu, 05 November 2014

Cara Budidaya atau Penangkaran Ikan Koi Termudah dan Terlengkap

Cara Budidaya atau Penangkaran Ikan Koi Termudah dan Terlengkap - Ikan Koi adalah salah satu komoditi agribisnis yang sangat menjanjikan keuntungan. Harga di pasaran relatif stabil, tidak pernah terjadi fluktuasi harga yang signifikan. Hal ini dikarenakan ikan Koi banyak penggemarnya tetapi jarang pembudidayanya. Jenisnya sangat variatif sehingga para penghobby tidak kehilangan pilihan jika tidak menyukai salah satu jenis ikan Koi dapat memilih jenis yang lain. Baca Juga : Jenis-jenis ikan Koi yang banyak digemari.


Budidaya ikan Koi memerlukan keterampilan dan pengalaman khusus untuk dapat memperoleh hasil yang di harapkan. Beberapa hal yang harus di perhatikan jika akan memulai budidaya atau penangkaran ikan Koi , yaitu antara lain :

1. Persiapan Kolam Ikan Koi.

Pertama kali yang harus disiapkan bagi penagkar ikan Koi adalah kolam. Kolam Yang harus disiapkan yaitu 

a. Kolam Pemijahan.

Kolam pemijahan diperlukan untuk proses pembiakan dan pemeliharan benih. Ukuran kolam dapat dibuat lebih kecil daripada kolam pemeliharaan/ kolam tanam yaitu minimal 2m x 1m dengan kedalaman 0,7m. Yang diperlukan dalam kolam ikan pemijahan antara lain mutu air jernih dan bagus, air mengalir dengan baik, adanya sinar matahari tetapi jangan terlalu banyak atau setengah teduh. Sinar matahari penuh dapat meningkatkan suhu air dan air emnjadi keruh akibat tumbuhnya plankton dan lumut.

Selain itu diperlukan juga tempat menempel telur ikan Koi. Dialam bebas telur ikan di tempelkan pada akar-akar serabut yang menjuntai di air, di dalam kolam pemijahan ini dapa dimodifikasi dengan bahan lain misalnya ijuk atau tali rafia. Cara pembuatanya, ijuk di ikat pada bambu utuh memanjang agar dapat terapung. Ikatan dapat di buat 2 hingga 3 ikatan, yang ditambatkan pada dinding kolam sehingga tidak mudah berpindah tempat.

b. Kolam Pemeliharaan

Kolam pemeliharaan ikan Koi dewasa diperlukan ukuran yang lebih besar yaitu dengan perbandingan untuk 100 ikan koi diperlukan kolam dengan ukuran 2m x 3m kedalaman 0,7m. Kondisi air mengalir, mutu air yang baik, sinar matahari yang cukup atau setengah teduh.

Mutu air yang baik untuk pertumbuhan ikan Koi adalah sebagai berikut :
 - Suhu air : 24 - 26 derajat Celcius
 - PH air : 7,2 - 7,4
 - Kadar Oksigen dalam air : 3 - 5 ppm
 - Kadar Nitrit : <0,2 %
Air mengalir dan penyediaan oksigen dalam air dapat di buat dengan menggunakan pompa air listrik yang di sirkulasikan sehingga tercipta aliran arus air yang seperti yang diinginkan.

2. Pemilihan Indukan

Indukan ikan Koi yang baik adalah ikan yang sudah berumur kurang lebih 2 tahun untuk pejantan dan 3 tahun untuk betina. Ukuran indukan betina biasanya lebih besar dari pada indukan pejantan, dengan berat badan kurang lebih 1 kg. Ikan Koi yang sehat ditandai dengan gerakan yang lincah tidak loyo, sirip lengkap dan tidak cacat. Indukan pejantan yang siap kawin ditandai dengan adanya bintik putih pada sirip.

Satu ekor indukan betina dapat dipasangkan dengan 2 - 3 ekor pejantan. Hal ini dimaksudkan agar dapat di peroleh jodoh yang pas untuk indukan betina.

 

3. Proses Pemijahan Ikan Koi

Pemijahan ikan Koi dapat berlangsung secara alami maupun buatan. Secara alami di di rangsang dengan menghangatkan suhu air kolam pada malam hari sehingga terjadi pembuahan.

Secara buatan betina disuntikan hormon untuk mempercepat pembuahan, yaitu dengan penyuntikan Pituitary Gland (PG : dengan merek dagangnya Ovaprim) dengan dosis 0,2 ml / 1 kg berat ikan untuk satu kali penyuntikan. Ovulasi terjadi 10 jam penyuntikan. Jika dalam rentang waktu tersebut belum terjadi ovulasi dapat dilakukan pengurutan/striping secara pelan-pelan dan hati-hati. Pengurutan telur / sperma adalah pilihan terakir karena dapat melukai ikan.

Jumlah telur yang dihasilkan oleh indukan betina mencapai 75.000 telur. Telur yang dikelurkan menempel pada ijuk dan akan segera di buahi oleh sperma jantan. Apabila sudah di buahi sebaiknya ikan di pindahkan dari kolam pemijahan atau memindahkan ijuk yang ada telurnya kedalam kolam atau aquairum penetasan. Jika hal ini tidak dilakukan maka telur akan habis dimakan oleh indukan.

4. Proses Pebesaran Benih Ikan Koi

Telur ikan Koi yang sudah di buahi akan menetas dalam waktu kurang lebih 24 - 48 jam. Telur setelah menetas berupa larva ikan yang belum memerlukan makanan selama 3- 4 hari karena masih ada sisa kantong kuning telur sebagai makanan. 

Setelah berumur 3-4 hari dapat diberi pakan alam naupli artemia yaitu pakan alami berupa plankton berukuran lebih kecil dari larva ikan Koi. Kemudian secar bertahap dapat di berikan butiran pelet yang dihaluskan.

Proses pembesaran benih atau pendederan ikan Koi dilakukan dalam dua tahap yaitu 

a. Pendederan Tahap 1

Tahap ini pendederan dari telur menetas sampai benih berukuran fingerling (2-3cm) yaitu sekitar 2 bulan.

b. Pendederan Tahap 2

Pada pendederan tahap 2 dilakukan pada kolam untuk menumbuhkan pakan alami. Setelah terlihat pertumbuhan maka dilakukan seleksi berdasarkan ukuran. Ukuran yang lebih besar di pisahkan untuk melakukan penjarangan atau mengurangi kepadatan kolam. Waktu yang diperlukan untuk memperoleh benih ukuran 5 - 8 cm kurang lebih 4 bulan.

Pada usia ini sudah dapat dilakukan penjualan kepada pembudidaya yang hanya membesarkan saja, tidak melakukan pembenihan. Atau di besarkan terlebih dahulu baru di jual pada ukuran yang lebih besar, dengan pangsa pasar para penghobby ikan  Koi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar