Jumat, 12 Desember 2014

Cara Menanam dan Merawat Tanaman Jeruk Bali

Cara Menanam dan Merawat Tanaman Jeruk Bali - Jeruk bali adalah jenis jeruk paling besar. Nama bali pada jeruk ini sebetulnya tidak ada kaitannya dengan nama pulau Bali, tetapi entah kenapa, oleh siapa dan sejak kapan jeruk besar ini diberi nama jeruk bali.

<img src="Jeruk bali1.jpg" alt="cara menanam jeruk bali">
Nama asing jeruk bali yaitu Pamelo sedangkan nama latinnya Citrus grandis. Nama jeruk bali tidak ada kaitanya dengan pulau Bali, sehingga departemen pertanian sekarang ini menyarankan untuk menamai jeruk ini dengan pamelo. Namun dikarenakan nama jeruk bali sudah terlanjur melekat di masyarakat, maka susah untuk dirubah.




Cirikhas Buah Jeruk Bali

Rasa jeruk bali manis asam dan sedikit getir dilidah setelah makan, rasa getir inilah yang menjadi cirikhas dari rasa jeruk bali. Kandungan air jeruk bali terdapat pada bulir bulir jeruk yang besar dan tidak terkandung di luar bulir, sehingga ketita jeruk bali ini di buka denga tangan kandungan air tidak keluar seperti jeruk pada umumnya. Ciri lain dari jeruk bali adalah ketebalan kulitnya 1 - 2 cm. Karena tebal kulit ini sering di buat mainan bagi anak anak seperti mobil mobilan, perahu dll.


Jenis-jenis Jeruk Bali 

Iklim yang cocok untuk budidaya jeruk bali ini adalah daerah tropis dengan cahaya matahari yang cukup. Di Indonesia ada beberapa kultivar atau jenis jeruk bali yaitu diantaranya :
1. Jeruk bali Nambangan
2. Jeruk bali Sri Nyonya
3. Jeruk bali Madu atau Bageng

Daerah yang banyak membudidayakan /sentra produksi jeruk bali di Indonesia adalah di wilayah pulau Jawa  yaitu antara lain kabupaten Magetan, Madiun dan Pati. Jeruk bali madu banyak di budidayakan di daerah Pati yaitu di daerah Bageng, sehingga jeruk bali madu sering di namakan jeruk bali Bageng.


Cara Menanam Jeruk Bali.

Cara cara yang benar untuk menenam tanaman jeruk bali tidak jauh berbeda dengan menanam pohon pada umumnya. Tahapan tahapanya adalah sebagai berikut :

1 .Pemilihan Lahan

Lahan yang cocok untuk menanam phon jeruk bali yaitu lahan yang subur dan mendapat sinar matahari penuh. Jika di sekitar rumah anda teduh dan dipaksakan untuk menanam tanaman ini, maka tidak dapat hidup dengan baik apalgi untuk berbuah. Jika tidak mempunyai lahan yang cukup dapat juga di tanam pada pot atau istilah populernya Tabulampot (tanam buah dalam pot).

2. Pemilihan Bibit

Bibit tanaman jeruk bali pada umumnya diperoleh dengan cara mencangkok. Yang harus diperhatikan cara mencangkok tanaman ini antara lain : pilih induk yang baik dan sehat, dan pilih cabang yang pernah berbuah. Dengan memilih cabang yang pernah berbuah diharapkan tenaman jeruk bali kelak cepat berbuah. Jika membeli di toko bibit buah pilihlah yang ada buahnya, atau minimal sedang berbunga, sudah dapat dipastikan bibit tersebut akan cepat berbuah. Untuk lebih jelasnya baca : Teknik mencangkok tanaman agar tidak gagal

3. Penanamam

- Buatlah lubang pada lahan yang di pilih dengan ukuran minimal 50cm x 50cm x 50 cm. Lubang di buat lebih besar dari besar polibag bibit tanman jeruk bali dengan maksud agar dapat menampung campuran pupuk kandang lebih banyak.

- Butalah campuran pupuk kandang dan tanah subur dengan perbandingan 1:1. Tuanglah campuran tersebut di dasar lubang setinggi 30cm. Kemudian tanamlah bibit tanaman jeruk bali yang sudah disiapkan dangan membuang polibagnya. Timbun dan padatkan pelan pelan agar dapat berdiri tegak. Berilah steger atau kayu penopang agar tidak goyang ketika kena angin atau gangguan lainya. Jangan lupa untuk menyiram setelah bibit tertanam.

- Untuk menanam Tanaman jeruk bali pad pot dapat di baca : Tabulampot penyaluran hobby di lahan tetbatas

Perawatan Tanaman Jeruk Bali

Adapun cara perawatan pohon atau tanaman jeruk bali yang benar agar dapat berbuah lebih banyak dan tidak mati adalah sebagai berikut:

1. Penyiraman

Pada perawatan setelah penanaman disarankan untuk sering menyiram yaitu sehari sekali. Ketika tanaman jeruk bali sudah tumbuh baik dan subur dengan akar yang kuat penyiraman tidak diperlukan lagi karena tanaman ini tahan terhadap kekeringan. Pada musim kemarau yang panas terik dapat disiram seminggu sekali untuk mengurangi dehidrasi.

2. Pemupukan

Pupuk terbaik dapat di gunakan pupuk kandang, penggunaan pupuk kimiawi justru dapat membuat tanah menjadi tidak subur dan ketergantungan. Pupuk kimiawi ayau anorganaik dapat digunakan ketika tanaman tidak subur atau tidak kunjung berbuah. Untuk membuat daun lebat dan hijau segar dapat digunakan pupuk urea. Sedangkan untuk memacu pertumbuhan batang, akar dan buah dapat digunakan pupuk mejemuk, misalny pupuk NPK.

3. Pengandalian Hama dan Penyakit

Hama yang sering timbul pada tanaman jeruk bali yaitu ulat dan penggerek batang. Serangan ulat di tandai dengan banyaknya daun yang grepes dimakan ulat. Untuk membasminya dapat digunakan insecktisida yang dapat di bli di toko sarana produksi pertanian.

Sedangkan hama penggerk batang ditandai dengan adanya lubang atau keluarnya getah pada batang pohon jeruk bali. Cara membasminya dapat di gunakan pestisida yang dapat bekerja secara sistemik, yaitu mengalir bersama aliran getah atau suplai unsur hara dari akar. Pestisida ini contohnya Furadan 3G.  Cara aplikasinya : cangkulah tanah di sekitar tanaman kemudian taburkan lah furadan dan siram dengan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar