Teknik penyiangan gulma atau rumput liar pada budidaya tanaman padi persawahan yang selama ini dilakukan para petani adalah secara manual. Yaitu dengan di cabuti dengan tangan yang dilakukan oleh beberapa pekerja. Hasil yang di peroleh dengan cara ini cukup baik. Gulma dapat di angkat sampi bersih kurang lebih 90 %. Tetapi biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan penyiangan gulma ini cukup besar. Karena harus melibatkan beberapa tenaga kerja. Waktu yang di butuhkanpun cukup lama sehingga kurang efektif.
Syarat dari kondisi tanaman yang dikehendaki alat ini adalah jarak tanam antar baris harus lurus dan tetap. Apabila diinginkan penyiangan dalam dua arah membujur dan melintang tanaman padi harus ditanam dalam dua arah lurus, biasanya petani menggunakan caplak untuk membentuk alur sebelum ditanam. Jarak tanam padi sawah di Indonesia sangat bervariasi tergantung kebiasaan petani setempat, namun secara umum yaitu 20 x 20 cm, 25 x 25 cm, dan 30 x 30 cm.
Mesin penyiang padi sawah tipe PW-JP-02 kontruksinya dapat menyesuaikan dengan jarak tanam padi yang diinginkan oleh petani. Dalam hal ini lebar cakarnya, untuk jarak tanam 20-25 cm menggunakan ukuran 10 cm ( jumlah cakar 3 jari), untuk jarak tanam 30 cm menggunakan ukuran 15 cm (jumlah cakar 4 jari). Kapasitas penyiangan dari mesin ini untuk 1 arah penyiangan 8-10 jam/ha dan kebutuhan bahan bakar 0,6 liter /jam atau berkisar 5- 6 liter/ha berupa bensin campur untuk motor bakar 2 tak.
Pemakaian dan perawatan mesin penyiang ini cukup mudah, cara pemakaiannya cukup mudah seperti menjalankan traktor tangan yaitu operator mengikuti sambil memegang gagang di belakang mesin, pada saat berbelok di ujung lahan mesin diangkat untuk di tempatkan pada alur di sebelahnya, untuk mengangkat mesin ini cukup ringat bobotnya bekisar 22 kg. Sedangkan perawatan juga cukup mudah, perawatan utama terdapat pada bagian motor penggeraknya yang berupa motor bakar 2 tak seperti umumnya motor yang digunakan pada mesin potong rumput gendong.
Ada juga yang menggunakan alat bantu berupa kayu dan besi yang di buat sedemikian rupa. Cara penggunaanya di dorong dan ditarik sampai gulma di sela-sela tanaman padi tercabut atau terpendam di dalam tanah. Hasil yang di peroleh dengan alat ini tentunya kurang baik jika dibandingkan secara manual dengan tangan. Tetapi waktu yang di tempuh lebih cepat dan biaya lebih ringan. Alat ini biasa di sebut sorok atau landak.
Penyiangan gulma dengan alat bantu |
Cara-cara tradisional dan manual semakin lama semakin di tinggalkan, seiring dengan inovasi dan modernisasi di bidang pertanian dalam rangka peningkatan produksi dan efektifitas pekerjaan. Untuk mengatasi pekerjaan penyiangan gulma khususnya untuk tanaman padi di temukannya mesin penyiang gulma atau Power Weeder. Dengan mesin ini efektifitas pekerjaan dapat ditingkatkan hingga 50%. Jika menggunakan peralatan landak dapat dicapai 50-80 jam/Ha, dengan mesin Power Weeder hanya 15-27jam/Ha.
Mesin penyiang padi sawah tipe PW-JP-02 kontruksinya dapat menyesuaikan dengan jarak tanam padi yang diinginkan oleh petani. Dalam hal ini lebar cakarnya, untuk jarak tanam 20-25 cm menggunakan ukuran 10 cm ( jumlah cakar 3 jari), untuk jarak tanam 30 cm menggunakan ukuran 15 cm (jumlah cakar 4 jari). Kapasitas penyiangan dari mesin ini untuk 1 arah penyiangan 8-10 jam/ha dan kebutuhan bahan bakar 0,6 liter /jam atau berkisar 5- 6 liter/ha berupa bensin campur untuk motor bakar 2 tak.
Penyiangan gulma dengan Mesin Power Weeder |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar