Cara Budidaya Kangkung Darat - Kangkung merupakan sayuran yang sangat di gemari khusunya masyarakat Indonesia. Pada umumnya tanaman kangkung ditanam di tanah berair seperti sawah, rawa-rawa atau emapang. Namun pada masa sekarang banyak dikembangkan kangkung darat atau kangkung akar yaitu kangkung yang ditanam di tanah kering seperti tanah ladang atau kebun.
Kangkung darat yang bernama latin Ipomoea Reptansdisebut juga kangkung akar karena cara panennya dengan di cabut sehingga dipasaran sering dijumpai kangkung ini terlihat berakar. Tidak heran jika saat ini kangkung akar mendominasi pasar komersial karena tampilannya lebih menarik, dibanding kangkung air.
Cara menanam atau budidaya kangkung darat sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan hama. Karena itu, harga kangkung darat relatif murah dibanding jenis sayuran lain.
Cirikhas Kangkung Darat atau Kangkung AKar
Kangkung Darat mempunyai cirikas utama yaitu :
· Daun berwarna hijau terang jika dibandingkan kangkung air.
· Bentuk daun lebih panjang dengan ujung meruncing
· Bunga berwarna putih
· Tempat hidup ditanah kering (tidak digenangi air)
· Cara pemanenannya dengan dicabut
· Bentuk daun lebih panjang dengan ujung meruncing
· Bunga berwarna putih
· Tempat hidup ditanah kering (tidak digenangi air)
· Cara pemanenannya dengan dicabut
Cara Budidaya atau Menanam Kangkung Darat
Budidaya kangkung darat dapat dilakukan di area ladang dengan pengairan yang cukup, baik didataran rendah maupun dataran tinggi. Diperlukan sinar matahari penuh sehingga jika ada penghalang seperti pohon rindang sebaiknya di tebang.
1. Persiapan Benih Kangkung Darat
Bibit kangkung darat berupa biji yang banyak tersedia di toko-toko penyedia sarana produksi pertanian. Bibit unggul kangkung yang terkenal seperti varietas Sutera dan Bangkok. Yang banyak beredar saat ini adalah biji kangkung darat keluaran Bisi dan Panah Merah serta kangkung asal Jawa Timur seperti Sidoarjo.
Bibit kangkung darat yang baik dapat tumbuh lebih dari 95 %. Tumbuh tegak setidaknya hingga umur 8 minggu. Benih yang telah tersimpan lebih dari satu tahun, produktivitasnya akan menurun, sebaikya jangan digunakan.
Baca Juga : Resep Masakan Kangkung Oncom Maknyus
Baca Juga : Resep Masakan Kangkung Oncom Maknyus
2. Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau traktor hingga gembur kemudian buat bedengan dengan lebar 1 – 2 m dengan panjang menyesuaikan dengan petak lahan. Jarak antar bedengan 30-40 cm, fungsinya sebagai saluran drainase dan jalan untuk pemeliharaan dan pemanenan.
Untuk menambah kesuburan tanah dapat diberikan pupuk kandang yang telah jadi/terurai. Cara menggunakannya yaitu dengan ditebarkan di atas bedengan. Jumlah pupuk kandang yang diperlukan kira-kira 10 ton per hektar. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.
3. Penanaman Benih Kangkung Darat
Penanaman benih kangkung darat dapat dilakukan dengan cara ditebar langsung diatas bedengan. Kepadatan benih kira kira 5-10 kilogram benih atau 50.000 pohon per hektar lahan. Penebaran benih kangkung darat diperlukan pekerja yang terampil agar hasil tebar merata. Hanya saja sulit untuk mendapatkan kepadatan populasi tanaman merata dan ideal pada setiap bedengan.
Cara lain penanaman benih yaitu dengan membuat barisan atau larikan seperti menanam padi. Jarak antara baris yang satu dengan yang lain kira kira 7-10cm. Agar terlihat rapi /lurus larikan dapat dibuat dengan bantuan tali yang dibentangkan memanjang mengikuti bedengan. Kemudian buat lubang sedalam 5 cm pada tali tersebut. Selanjutnya benih dimasukkan pada lubang tersebut dan timbun dengan tanah.
4. Pemeliharaan Kangkung Darat
a. Pengairan
Kangkung darat memerlukan pengairan yang cukup. Pengairan atau penyiraman dapat dilakukan pada siang dan sore hari. penyiraman dialkukan dengan semburan air yang halus agar kangkung tidak rusak. Penyiraman dengan tekanan tinggi berakibat batang kangkung roboh sehingga dapat memepengaruhi pertumbuhan kangkung. Penyiraman dapat dilakukan dengan bantuan gembor atau jika menggunakan selang dapat menggunakan springkel dengan tekanan sedang.
b. Pemupukan
Pada pengolahan tanah sebelum penanaman benih telah dilakukan penambanhan pupuk kandang yang cukup, sehingga pada proses pemeliharaan kangkung tidak diperlukan lagi pemupukan. Karena dengan mengandalkan pupuk kandang tersebut kangkung darat dapat tumbuh subur.
Namun demikian kesuburan lahan sangat berpengaruh pada pertumbuhan kangkung apabila pada pertumbuhan benih terlihat kurang subur dengan ditandai warna daun yang hijau pudar atau pucat dapat ditambahkan kembali pupuk kandang atau pupuk urea. Pupuk kandang yang bagus yaitu dari kotoran ayam yang sudah terurai karena kotoran ayam yang bercampur dengan sekam memiliki kandungan Nitrogen yang tinggi. Kangkung darat adalah jenis tanaman yang responsif terhadap Nitrogen, sehingga diperlukan unsur hara khususnya Nitrogen yang cukup tinggi
c. Penyiangan Gulma
Seringkali pada budidaya kangkung darat ini banyaktumbuh tanaman liar di sela sela kangkung. Sehingga jika tidak dilakukan penyiangan dapat mengganggu pertumbuhan kangkung karena berebut unsur hara. Selain itu akan menyulitkan pada proses pemanenan, harus dilakukan sortir yang memperlambat pemanenan. Penyiangan gulma dilakukan secara mekanis dengan mencabut setiap gulma atau rumut liar yang tumbuh secara intensif.
Timbulnya gulma dipengaruhi oleh proses pembersihan lahan yang kurang bersih. Sehingga diperlukan ketelitian ketika proses pengolahan lahan. Selain itu gulma berasal dari biji bji rumput yang terbawa pada pupuk kandang.
d. Pengendalian Hama Dan Penyakit
Belalang, ulat grayak (Spodotera Litura) dan kutu daun dari jenis Myzus Persicae dan Aphyds Gossypii, seringkali timbul menyerang kangkung. Serangan ulat grayak ditandai daun bolong-bolong dan pinggiran dau bergerigi bekas gigitan. Sedangkan kutu daun membuat tanaman kerdil dan dau melengkung. Karena kutu daun menyerap cairan dari tanaman. Sementara itu penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit karat putih (Albigo Ipomoeae Panduratae). Bila terserang penyakit ini akan muncul bercak putih pada daun kemudian akan semakin meluas.
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida/ insektisida. Formulasi dan dosis yang diperlukan dapat dilihat pada label petunjuk pada botol pestisida. Sedangkan dalam budidaya kangkung darat secara organik, penanganan hama harus dilakukan secara terpadu. Untuk mengurangi resiko serangan hama dan penyakit, perlu dilakukan rotasi tanam, mengatur jarak tanam dan melakukan penyiraman yang tepat. Penyemprotan dilakukan dengan pestisida hayati, yaitu dapat menggunakan daun nimba, gadung, dan sereh wangi.
5. Pemanenan
Pemanenan kangkung darat dapat dilakukan pada usia tanam 30-45 hari tergantung dari tingkat kesuburan. Adapun cara pemanenan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dipotong dan dicabut. Namun yang pada umumnya dilakukan yaitu dengan cara dicabut, untuk membedakan dengan kangkung air. Selain itu pemanenan dengan cara dicabut lebih terlihat menarik dan menghasilkan kangkung lebih banyak yaitu sekitar 23 ton/hektar.
Pencabutan dilakukan dengan hati hati, sekaligus mensortir atau membuang rumput liar yang masih ada. Sebelum di ikat, akar kangkung dicuci bersih hingga tanah pada sela sela akar bersih. Penyimpanan sebelum pemasaran dapat dilakukan pada ruang dingin dengan cara perendaman akar agar kondisi kangkung tetap segar.
Baca Juga : Teknik Pemasaran Sayuran dan Buah buahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar