Minggu, 31 Mei 2015

Budidaya Ikan Nila Merah

Budidaya Ikan Nila Merah - Jenis ikan nila adalah ikan yang memakan apa saja sehingga mudah untuk membudidayakannya. Lebih mudah jika dibandingkan dengan ikan mas. Bentuknya seperti ikan mujair namun jika terlihat di dalam air seperti ikan mas karena warnanya yang kemerahan. Nilai gizinya juga tinggi dan banyak disukai masyarakat Indonesia sehingga mudah diserap pasar.

budidaya ikan nila merah

Tahapan Tahapan Budidaya ikan nila merah adalah sebagai berikut :

Persiapan Kolam Pemeliharaan Ikan Nila Merah

Kolam dapat anda buat jenis kolam tanah, kolam terpal atau kolam semen. Jika di tempat anda ada sebuah waduk atau bendungan atau sungai besar dapat membuat keramba. Di masyarakat paling banyak menggunakan kolam tanah. Kecuali biaya pembuatnnya yang murah kelebihan lain dari kolam tanah ini adalah mudah tumbuh plankton, lumut dan binatang air lainnya yang dapat dijadikan sumber makanan ikan alami sehingga dapat mengurangi pengguanaan pakan ikan. Namun ada kekurangannya yaitu air cepat habis terserap tanah. Hal itu tidak menjadi masalah jika di dekat kolam banyak tersedia sumber air seperti adanya aliran sungai.

Ukuran kolam dapat anda tentukan sesuai dengan luas lahan yang ada. Yang harus diperhatikan dalam pembuatan kolam yaitu kedalamnya jangan kurang dari 1 meter. Karena jika terlalu dangkal akan berakibat pada pertumbuhan ikan yang kurang optimal.

Sebelum pemberian air sebaiknya klam di jemur 2- 3hari untuk mentralkan pH tanah. PH yang baik untuk ikan niala adalah pH netral yaitu sekitar 6-7 derajat. Biasanya kolam bekas pakai mempunyai pH di bawah 6 derajat. Untuk menetralkannya dapat anda berikan kapur dolomit dengan dosis kurang lebih sekitar 500 - 1000kg/ha. 

Selanjutnya untuk dapat menyuburkan tanah dasar kolam dapat diberikan pupuk organik dari pupuk kandang. Dengan tanah dasar kolam yang subur akan berakibat pada tumbuhnya plankton dan lumut dengan baik sehingga dapat menyediakan pakan alami. Pupuk kandang di tebar merata dengan ketebalan kurang lebih 10 cm. 

Setelah pemberian pupuk kandang kolam dapat digenangi air. Pengisian air sebaiknya bertahap, tahap pertama yaitu diisi 20 cm. Kemudian taburlah pupuk kimia urea dan diamkan selama 3 hari. Tujuannya agar sinar matahari tembus sampai ke dasar kolam sehingga pankton dapat tumbuh dengan subur. Kemudian kolam dapat di isi air penuh setinggi 0,75m

Persiapan Benih Ikan Nila Merah

Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya ikan merah ini adalah pemilihan bibit atau benih. Benih yang baik yaitu benih ikan nila yang sehat ditandai dengan gerakannya yang lincah dan gesit. Pilihlah benih ikan nila yang berukuran beratnya 10 - 20 gr atau sekitar 5-10cm.

Jenis kelamin benih ikan nila sebaiknya di pilih yang jantan. Pertumbuhan ikan jantan lebih cepat jika dibandingkan dengan ikan nila betina. Perbedaan itu bisa mencapai 30-40 %. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu yang lebih cepat maka pemeliharaan satu jenis kelamin sangat dianjurkan. Ikan nila mempunyai sifat mudah melakukan pemijahan, sehingga jika pemeliharaan dengan dua jenis kelamin energi akan terbuang untuk pemijahan atau berkembang biak sehingga pertumbuhan menjadi terhambat. Dipasar sudah banyak tersedia benih ikan nila satu jenis kelamin jantan.

Penebaran Benih Ikan Nila Merah

Setelah kolam dan benih siap maka benih ikan nila dapat ditebar ke dalam kolam. Jumlah ikan untuk pemeliharaan intensif/tebar padat yaitu sekitar 20-30 ekor/m2. Untuk menghindari kematian benih sebaiknya lakukan adaptasi benih terlebih dahulu. Caranya benih ikan nila ditaruh dalam wadah yang berisi air kolam beberapa jam. Kemudian ikan sudah siap ditebar secara perlahan dengan cara menenggelamkan wadah dengan posisi mring dan biarkan ikan keluar dengan sendirinya.

Pemeliharaan / Pembesaran Ikan Nila Merah

Faktor penentu keberhasilan budidaya ikan nila merah lainya adalah pada masa pemeliharaan atau pembesaran. Jika pada proses pemeliharaan ini dilakukan dengan benar dengan memperhatikan beberapa masalah maka dalam masa 4-6 bulan dengan bobot ikan nila 300 - 500 gr/ekor.

Masalah penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ikan nila antara lain :

1. Pemberian Pakan

Pemberian pakan dilakkan 2 kali sehari dengan jenis pakan yang mengandung protein 30%. Kebutuhan pakan disesuakan dengan berat ikan nila yaitu sekitar 3% dari berat tubuh. Untuk mengetahui berat ikan dapat dilakukan penimbangan sampel ikan setiap 2 minggu sekali sekaligus untuk mengetahui perkembangan ikan. 

Sedangkan contoh  perhitungan jumlah pakannya sebagai berikut:
- Berat ikan : 50gr/ekor
- Jumlah ikan : 1000 ekor
- Perhitungan : 50 x 1000 x 3% = 1.500gr = 1,5 kg/hari untuk setiap 1000 ekor.
- Jadi per 2 minggu membutuhkan pakan : 1,5kg x 14 hari : 21 kg untuk 1000ekor
Lakukan penimbangan ikan setiap 2 minggu sekali.

2. Pengelolan Air Kolam

Kondisi air yang baik untuk pemeliharaa ikan nila adalah ber PH 6-7 derajat dengan kandungan oksigen yang tinggi. Untuk mendapatkan kondisi air yang selalu terjaga dengan baik maka sebaiknya lakukan penggantian air minimal seminggu sekali sebanyak sepertiga volume air kolam. Jika tersedia aliran air sungai mengaliri setiap hari jauh lebih baik. Kandungan oksigen dapat dibuat kincir dengan kipas bertenaga listrik yang di taruh ditengan kolam.

Pemanenan Ikan Nila Merah

Kebutuhan pasar domestik biasanya ikan yang berukuran 300 -500 gr. waktu yang diperlukan untuk dapat mencapai ukuran tersebut kurang lebih sekitar 4-6 bulan. 

Pemanenan harus dilakukan dengan hati hati agar ikan nila tetap hidup /sehat dengan menggunakan jaring atau serokan besar. Seteah ikan diangkat segera letakan pada drum berisi air dan sirkulasi udara. Pengangkutan dengan mobil bak terbuka dengan terlebih dahulu melakukan pengepakan dengan plastik yang diberikan oksigen.

Baca juga : Budidaya Ikan Nila Dengan Sistem Bioflok

Minggu, 03 Mei 2015

Kisah Sukses Budiaya Cacing Tanah Lumbricus Rubellus

kisah sukses budidaya cacing tanah
Kisah Sukses Budiaya Cacing Tanah Lumbricus Rubellus - Tidak disangka bisnis dengan membudidayakan cacing tanah bisa menghasilkan omset 300 juta perbulan. Ya, bisnis binatang menjijikan, yang setiap orang tidak pernah berfikir bahwa cacing tanah dapat memberi keuntungan.

Inilah kisah sukses bisnis cacing tanah yang dilansir dari Kompas.com : Sejak menamatkan pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Adam sudah punya niat berwirausaha. Namun niat itu terkubur lantaran tak menemukan ide usaha. Adam pun memutuskan menjadi karyawan di sebuah pabrik kertas. Selama sepuluh tahun, Adam bekerja di PT Tjiwi Kimia, di Mojokerto, Jawa Timur.

Baru pada 2010 dia meninggalkan pekerjaan itu. “Menurut saya, kalau bekerja di perusahaan, seseorang susah berkembang karena harus berhadapan dengan batasan dari sistem perusahaan tersebut. Sementara di luar begitu banyak peluang yang menanti,” ujar lelaki berusia 39 tahun ini.
Adam pun memantapkan diri untuk memulai usaha sendiri. Ia kembali ke tanah kelahirannya, Malang, Jawa Timur, pada awal 2010 dan memilih agribisnis dengan menggeluti budidaya belut yang sedang ngetren kala itu. Adam menggelontorkan modal sebesar Rp 20 juta, termasuk untuk membeli sekitar dua kuintal belut.

Namun, Adam tak menyangka, banyak kendala dalam beternak belut. Sejak awal, ia sering mendapati belut-belut itu mati. “Pokoknya, sulit sekali bagi saya untuk membudidayakan belut sehingga hanya enam bulan saya beternak belut,” kata dia. Padahal Adam sudah ikut berbagai seminar mengenai pembiakan belut.

Yang tersisa hanyalah pakan belut, yakni cacing tanah sebanyak empat kilogram. Dia mengamati, ketika semua belutnya mati, cacing-cacing itu tetap bertahan, bahkan, berkembang. Dari situlah Adam mendapat ide untuk membudidayakan cacing yang memiliki nama latin Lumbricus rubellus.
Tepatnya, pada Agustus 2010, Adam mulai membiakkan cacing tanah. Sebelumnya, dia mempelajari seluk-beluk budidaya cacing tanah. Selain membaca buku, Adam juga belajar secara autodidak dengan praktik langsung di lapangan.

Dengan modal Rp 200.000, ayah seorang anak ini membeli indukan cacing. Selanjutnya, untuk media, dia membeli kotak kayu ukuran 40 cm x 50 cm yang ditumpuk hingga 12 tingkat. Jadi, Adam tak perlu lahan yang terlalu luas.

Adam tak perlu membeli makanan cacing. Cacing bisa diberi makan dari limbah rumahtangga maupun limbah pasar. Ia mengolah limbah dari para tetangganya untuk dijadikan pakan cacing. “Cara membudidayakan cacing memang sangat mudah. Makanya saya tertarik dan tak pernah berpikir untuk berhenti sampai sekarang,” tutur dia.

Bapak cacing


Adam mengaku, ketika mulai merintis budidaya cacing, dia belum mendapatkan pasar sama sekali. Hingga pada akhir 2010, dia mendapat titik terang. Seorang pemilik tempat pemancingan mendatangi peternakannya untuk memesan cacing.

Dulu, Rumah Cacing, nama peternakan cacing milik Adam, hanya bisa memproduksi lima kilogram cacing per minggu. Akan tetapi, kini, dia bisa memproduksi hingga tujuh ton cacing tanah per bulan. Omzetnya pun meningkat pesat. Dalam sebulan Adam bisa mengantongi sekitar Rp 300 juta.
Adam bilang, ia butuh proses cukup panjang untuk bisa menemui kesuksesan seperti saat ini. Setelah memasok cacing untuk beberapa tempat pemancingan di Malang, Adam semakin giat meningkatkan produksi. Nama Adam pun mulai dikenal penduduk Malang. Ia bahkan disebut-sebut orang sebagai Bapak Cacing.

Pada 2011 ia mendapat order untuk memasok cacing oleh Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur. Sayang, Adam belum bisa langsung menyanggupi. Pasalnya, produksi cacingnya per bulan belum mencapai satu ton, seperti permintaan Dinas Perikanan itu.

Tak hilang akal, Adam menularkan ilmunya ke orang lain. Dia melakukan sosialisasi soal cacing ke masyarakat di sekitar Malang, sekaligus mengajak mereka untuk ikut membudidayakan cacing. “Saya ajak mereka untuk datang ke Rumah Cacing, lalu saya ajari cara beternak cacing,” ucap dia.
Di awal, usaha ini belum berbuah banyak. Hanya ada dua orang yang mau bergabung dengan Adam. Lalu, Adam mengembangkan sistem plasma dengan lebih terkoordinasi. Dengan sistem plasma, siapa pun yang bergabung akan mendapat pelatihan dari Rumah Cacing. Selanjutnya, Adam akan membeli hasil panen cacing dari anggota plasma.

Sampai saat ini, Adam sudah memiliki sekitar 1.600 anggota plasma. Namun, tidak semua anggota bisa konsisten memasok cacing padanya. “Dari keseluruhan jumlah anggota, sekitar 700 orang aktif menjual hasil panennya pada saya,” kata dia.

Suami Heni Nur Rahmania ini bilang, dalam sehari bisa disambangi sekitar 100 orang yang ingin belajar budidaya cacing. Adam menuturkan, budidaya cacing sebenarnya sangat gampang. Lagipula tingkat keberhasilan budidaya cacing hampir 100 persen. Hanya, informasi mengenai peluang budidaya cacing masih tergolong sedikit.

Sejauh ini, Adam tak menemukan penyakit atau hama yang mengganggu pertumbuhan cacing. “Kalau sudah tahu peluang usahanya pasti tertarik karena mudah,” tandas dia.
Selain mengandalkan pasokan dari anggota plasma, Adam pun masih terus memproduksi cacing. Bedanya, sekarang ia sudah memperkerjakan delapan orang karyawan. Kandang cacing pun sudah tak menggunakan kotak kayu lagi. Adam membangun 100 kolam yang dibuat dari batubata. Sekarang, Adam jadi pemasok utama cacing tanah untuk Dinas Perikanan Provinsi Jatim. Ia juga masih melayani penjualan kepada para pemilik usaha pemancingan dan pengusaha perikanan.    


Pengusaha tak bisa berhenti

Menanggalkan status  karyawan di perusahaan besar bukan hal mudah bagi Abdul Azis Adam Maulida. Kedua orangtuanya sempat menentang. Maklum, mereka bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Jadi ketika Adam mengungkapkan keinginan untuk menjadi pengusaha, langsung tak mendapat respons baik dari orangtuanya.

Namun tekad Adam sudah bulat, meski dia sadar, usahanya tak langsung besar dalam sehari. “Setidaknya saya keluar dari sistem perusahaan dan bisa menciptakan sistem saya sendiri dengan potensi yang saya punya,” tutur Adam.

Dia berpesan, pengusaha harus terus berkembang. Tak ada lagi batasan yang menghalangi untuk berkembang selain diri sendiri. “Pelajari dulu peluang usaha. Kalau memang bagus, terus kembangkan, jangan berhenti karena pengusaha tak boleh mandek,” tegasnya.

Adam menegaskan peluang berbudidaya cacing masih sangat terbuka. Pembeli cacing sangat beragam, mulai pengusaha perikanan, peternak unggas hingga industri kosmetik dan farmasi. Tahun ini, Adam ingin menyasar industri farmasi. Namun, dia ingin membenahi produksinya sebelum memasok pasar baru. “Saya akan menambah anggota plasma untuk mendongkrak produksi,” ucap dia.

Adam menambahkan, dari budidaya cacing, ia bisa mengembangkan banyak potensi bisnis yang lainnya. Sejauh ini, Adam sudah merintis berbagai usaha yang masih berhubungan dengan bisnis utamanya. Misalnya saja, kebun jahe organik yang dikembangkan dengan pupuk dari kotoran cacing.
Selain itu, dia memiliki peternakan kambing, ayam, dan empang ikan yang akan mengonsumsi cacing untuk penggemukan. “Saya ingin kembangkan lebih banyak lagi dan saya juga memotivasi anggota plasma untuk sama-sama berkembang,” ungkap dia. Sumber : kompas.com

Baca juga :
- Cara Budidaya Cacing Tanah Lumbricus Rubbellus
- Cara Mebuat Media Budidaya Cacing Tanah Lumbricus 
- ManfaatCacing Tanah Lumbricus Rubbellus

Jumat, 01 Mei 2015

Manfaat Cacing Tanah Lumbricus Rubellus

manfaat cacing tanah lumbricus rubellus
Manfaat Cacing Tanah Lumbricus Rubellus - Tidak disangka cacing tanah yang hidupnya di dalam tanah atau sampah dapat memberi manfaat bagi kita. Hal ini menyadarkan kita bahwa setiap ciptaan tuhan pasti ada manfaatnya begitu juga cacing. Bagi sebagian orang terutama kaum hawa sering kali jijik berdekatan apalagi menyentuh cacing.

Kandungan Gizi Cacing tanah

Cacing merupakan jemis binatang invertebrata atau binatang yang tidak memiliki tulang belakang. Bertubuh lunak, namun demikian cacing mempunyai kemampuan luar biasa untuk dapat membuat lubang di dalam tanah.

Kandungan utama cacing adalah protein. Jika di bandingkan dengan daging binatang lain cacing yang paling tinggi proteinnya yaitu sekitar 76%. Sedangkan protein pada daging sapi atau memelia lainnya hanya 65%, Protein pada ikan hanya 50%. Kandungan gizi lainnya yaitu :
- Asam amino : 17%
- Karbohidrat : 45%
- Lemak dan abu 1,5%

Kecuali itu banyak juga mengandung berbagai jenis asam amino yang baik untu tubuh yaitu : 
- Argirin, Sistin, asam glutamat, glisin, histidin, leusin, lisin, methionin, fenilallin, serin, threonin, triptopan


Manfaat Cacing Tanah Bagi Kesehatan

Pemanfaatan cacing beberapa tahun lalu masih banyak mengalami kendala karena jenis binatang ini menjijikan sehingga orang yang akan menkonsumsinya berfikir dua kali. Namun demikian teknologi semakin canggih sehingga hal tersebut dapat di atasi misalnya dengan membuat kapsul cacing. Beberpa manfaat cacing tanah lumbricus rubellus antara lain :

1. Bermanfaat Sebagai Obat Tifus. 
Cacing mengandung enzim yang bersifat anti bakteri sehingga bagus skali untuk pengobatan penyakit tifus yang disebabkan oleh bakteri salmonella dalam organ pencernaan kita. Dengan mengkonsumsi cacing tanah ternyata mampu untuk menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Mengkonsumsi cacing dapat menghambat pertumbuhan bakteri salmonella.

2. Bermanfaat Sebagai Obat Diare. 
Selain dapat menghambat pertumbuhuhan bakteri penyebab penyakit tifus, sifat antibakteri pada cacing juga dapat menghambat bahkan membunuh bakteri E.Coli dan shigella yang  menjadi penyebab penyakit diare.

3. Bermanfaat Melancarkan Sirkulasi darah. 
Kandungan lemak dalam cacing tanah adalah lemak tak jenuh yang sangat bagus untuk menghancurkan lemak jahat di system sirkulasi darah kita. Sehingga system peredaran darah kita akan menjadi lebih lancar. Itulah mengapa cacing tanah juga digunakan untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi dan srtoke.

4. Bermanfaat Sebagai Antipiretik. 
Kandungan nitrogen dengan sifat basa dalam cacing tanah mempunyai sifat antipiretik yaitu dapat mengurangi demam tinggi pada penyakit seperti tifus. Sehingga menurunkan deman dengan menggunakan cacing tanah lebih efektif dari pada menggunakan bahan kimia seperti parasetamol.

5. Bermanfaat Menenangkan syaraf. 
Selain itu cacing tanah mempunyai sifat Pheretima yaitu dapat mempengaruhi system saraf manusia. Menjadi lebih tenang, rasa sakit  berkurang, dan kejang-kejang bisa dihentikan.

6. Meningkatkan energy. 
Kandungan taurin dalam Cacing tanah yang mampu meningkatkan proses metabolism lemak yang kemudian di ubah menjadi energy, sehingga bagus bagi yang sedang menjalankan program diet
7. Bermanfaat Manjaga Kesehatan Kulit
Manfaat cacing tanah juga baik untuk kesehatan kulit. Cacing tanah Mengandung alfa-tokoferol yang dapat  membantu mempertahankan elastisitas kulit dan menghambat proses penuaan atau antiaging. Untuk itu banyak industri kosmetik memanfaatkan cacing tanah sebagai bahan baku pembuatan produk kosmetiknya.

9. Bermanfaat Menyembuhkan luka. 
Salah satu asam amino dalam Cacing tanah yaitu asam arakidonat baik untuk mempercepat pertumbuhan sel-sel baru. Sehingga untuk proses penyembuhan luka yang membutuhkan pergantian sel mati menjadi sel-sel baru perlu mengkonsumsi cacing tanah.

Cara Mengkonsumsi Cacing

Untuk menghilangkan kesan menjijikkan maka perlu trik khusus untuk dapat mengkonsumsi cacing tanah. Berikut ini cara mengkonsumsi Cacing tanah agar terhindar dari rasa jijik :

- Bersihkan kotoran dalam perut cacing dengan cara membelah tubuh cacing atau dengan cara mengurut secara perlahan hingga keluar kotorannya.
- Cuci dengan air bersih, kemudian direbus hingga mendidih.
- Saring dengan saringan halus untuk memperoleh air rebusan. Air rebusan dapat di minum dengan madu untuk menghilangkan rasa amis.

Baca juga artikel :