Jumat, 16 Januari 2015

Cara Praktis Menanam Cabe Dalam Pot atau Polybag

Cara Praktis Menanam Cabe Dalam Pot atau Polybag - Bagi para penghobi berkebun atau bercocok tanam tetapi tidak mempunyai lahan yang cukup untuk menyalurkan hobbinya tidak perlu berkecil hati, lahan sempitpun dapat di jadikan untuk menanam. Tetapi lahan sempitpun terkadang susah di jumpai seperti rumah di daerah perkotaan yang semuanya terdiri dari perkerasan beton. Solusi yang paling tepat dan praktis adalah menenam tanaman dengan menggunakan pot atau polybag

<img src="menanam cabe.jpg"alt=" cabe dalam pot">

Tanaman yang sering di gunakan dalam keperluan memasak atau penyedap masakan adalah cabe. Jika kita dapat menanam di rumah maka kebutuhan cabe dapat di penuhi tanpa harus membeli. Tinggal memetik di pekarangan setiap saat ketika membutuhkan cabe. Praktis bukan ? Dan lagi dapat menghemat uang belanja istri.

Pemilihan Benih Cabe

Bibit atau benih cabe dapat di pilih varietas hybrida maupun lokal yang dapat di beli di toko toko penyedia sarana produksi pertanian terdekat. Namun jika tidak ingin membeli, dapat di buat sendiri dengan memilih bakal benih yang baik. Tentunya bakal benih yang baik dipilih dari cabe yang tua yaitu yang berwarna merah pekat.

Jenis cabe yang dapat dipilih seperti cabe keriting, cabe rawit atau cabe besar, sesuai keinginan. Setelah mendapatkan buah cabe yang tua dan bagus yaitu tidak ada tanda serangan hama, kemudian buka kulitnya lalu jemur pada terik matahari hingga kering.


Pernyemaian Benih Cabe

Sambil menunggu buah cabe yang di jemur mengering, siapkan tanah persemaian. Dapat di buat dengan mementuk petakan tanah dengan ukuran paling lebar 0,5m x 0,5m untuk 10 - 15 buah cabe yang kering. Atau bisa juga menggunakan namapan atau tray yang berlubang, pot plasti atau yang lainya.

Gunakan media yang subur yaitu campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 ; 1. selanjutnya sebarlah secara merata benih yang telah kering tadi, pada permukaan petakan persemaian yang telah di siapkan. Kemudian siram dengan air secukupnya. Berilah pelindung dengan menutup persemaian dengan plastik agar tidak di ganggu oleh binatang piaraan atau air hujan. Benih atau biji cbe yang sudah tumbuh dapat di pindahkan ke pot atau polybag sesudah berumur 3-4 minggu, atau tumbuh daun sebanyak 3-4 helai

Tujuan penyemaian adalah untuk menyeleksi pertumbuhan benih yang paling baik di tandai dengan pertumbuhan yang paling baik tidak cacat atau kerdil. Selain itu agar bibit sudah kuat dan tahan untuk di tanam dalam pot atau polybag.

Penanaman Bibit Cabe

Biji cabe yang sudah tumbuh daun sebanyak 3-4 helai dapat di pindahkan ke pot atau polybag dengan terlebih dahulu menyiapkan medianya. Media yang baik yaitu campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Atau bisa juga dengan menambahkan sekam bakar secukupnya. Pada dasar pot berilah lapisan sabut kelapa, pecahan genteng atau streo form, tujuanya agar air siraman tidak menggenang dalam pot. Isikan media tanam tersebut kedalam pot pot atau polybag sampai penuh.

Setelah pot dan media tanam siap, pindahkan bibit cabe dengan hati hati jangan sampai rusak untuk mengindari stres pada bibit cabe. Penanaman bibit sebaiknya di lakukan pada sore hari di kala sinar matahari mulai redup, sehingga tidak terjadi penguapan yang berlebih.

Obat stress...., lihat wawancara petani koplak dibawah ini :

Perawatan Tanaman Cabe

1. Peletakan Pot Tanaman Cabe

Pot tanaman cabe yang sudah tumbuh sebaiknya di letakkan di area terbuka dengan sinar matahari penuh, dengan jarak 50 cm. Tanaman cabe menyukai sinar matahari penuh, apabila kekurangan sinar matahari barakibat pada pertumbuhan yang tidak seimbang, btang tumbung memanjang dengan daun sedikit dan tidak keluar bunga. Kalau keluar bunga pun jarang yang menjadi buah.

2. Penyiraman dan pemupukan

Penyiraman dapat dilakukan sehari sekali pada pagi atau sore hari. Pemberian pupuk dapat di lakukan sebulan sekali dengan dosis satu sendok makan untuk satu pot. Jika media tanam berkurang atau menyusut dapat ditambahkan pupuk kandang berupa kotoran sapi atau kambing. 

3. Pemangkasan 

Pemangkasan dilakukan pada tunas yang banyak tumbuh di atas ketiak daun untuk menghindarkan pertumbuhan menyamping dan tanaman cepat tinggi. stelah mencapai ketinggian 20 cm gunakan tancapkan kay atau bambu untuk memperkuat batang tanaman cabe dari tiupan angin dan hujan agar tidak mudah patah.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Tanaman cabe sangat rawan terhadap serangan hama trips, kutu dan tungau dapat di tandai dengan banyaknya semut dan kutu / tepung putih pada sisi bawah daun. Serangan hama ini dapat berakibat pada daun keriting, pertumbuhan kerdil dan kematian tanaman cabe. Untuk Pencegahan dan pengendalian dapat di baca pada artikel : Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe

Hama ulat dan belalang dapat dilakukan pengandalian secara mekanis yaitu dengan pengambilan ulat dan belalang. Atau dengan penyemprotan pestisida seperti curacron dll, yang dapat di beli di toko penyedia sarana produksi pertanian terdekat.

Baca Juga :
- Cara Budidaya Cabe Merah Keriting
- Cara Membuat Biopestisida Untuk Tanaman Cabe

Rabu, 07 Januari 2015

Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe

Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe -  Daun keriting pada tanaman cabe atau cabai adalah problem utama yang sering menghantui petani cabe. Sudah dapat di pastikan jika tanaman cabe terserang hama jenis ini tidak dapat menuai panen alias gagal total. Tanaman cabe kerdil, tidak dapat tumbuh dengan baik, tidak dapat berbuah, jika di biarkan akan mati.

Hama Daun Keriting Pada Tanaman Cabe

Daun keriting pada tanaman cabe atau cabai di sebabkan oleh beberapa jenis hama, yaitu antara lain :

1. Hama Daun Keriting Thrips.

<img src="trips.jpg" alt="hama thrips">
Hama Thrips dengan nama latin Thrips Parvisipinus  ini berbentuk sangat kecil namun masih terlihat dengan mata telanjang, ukuran panjangnya kurang lebih 0,5 -1,5 mm. Berbagai jenis tanaman dapat di serang oleh hama Trips, karena hama thrips jenis hama pemakan tanaman apa saja. tanaman yang sering di serang selain cabe antara lain, bayam, kopi, ubi jalar, labu siam, bayam, kentang, kapas dan lain lain. 

Hama trips menyerang tanaman cabe dengan cara menghisap cairan tanaman pada daun muda dan bunga. Gejala yang di timbulkan dari serangan hama thrips ini terlihat pada permukaan bawah daun atau bunga.  Kerusakan tanaman ditandai dengan adanya bercak-bercak putih atau keperak-perakan/ kekuning-kuningan terutama pada permukaan bawah daun.  Gejala bercak keperak-perakan awalnya tampak dekat tulang daun menjalar ke tulang daun hingga seluruh permukaan daun menjadi kuning.  Daun kemudian menjadi coklat, mengeriting atau keriput dan akhirnya kering. Pada intensitas serangan yang tinggi, tepi daun berkerut, menggulung ke atas dan timbul benjolan seperti tumor. Daun yang menggulung tersebut di jadikan tempat perkembang biakan thrips apabila dibuka, akan terdapat imago (anak thrips ) yang berkelompok. Jika sudah demikian akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan tidak dapat menghasilkan bunga. 


2. Hama Daun Keriting Tungau (Mite)

<img src="daun keriting.jpg" alt="daun keriting">
Selain thrips hama yang sering menyerang tanaman cabe adalah jenis tungau. Ada dua jenis tungau yang menyerang tanaman cabe yaitu tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Seperti halnya hama thrips, tungau menyerang tanaman cabe dengan menghisap cairan dari daun.

Daun yang diserang tungau biasanya pada daun ketiga sampai kebawah. Indikasi serangan tungau terlihat pada daun yang menguning serta menggulung kesisi bawah, seperti sendok yang terbalik. Jika daun yang menggulung dibuka dan diperhatikan secara teliti maka akan terlihat daun bagian bawah terdapat binatang yang sangat lembut sekali (selembut tepung) yang bergerak gerak perlahan. Akibat serangan ini pertumbuhan daun muda akan terhambat yang pada akhirnya daun menjadi coklat mengering dan mati.


3. Hama Kutu Daun

<img src="myzus persicae1.jpg" alt="hama kutu daun keriting">
Kutu yang sering menyerang tanaman cabe biasa di sebut kutu kebul dengan nama latin Myzus persicae. Cara menyerang tanaman cabe, kutu kebul seperti halnya thrips dan tungau yaitu menghisap cairan dari daun. Selain itu kutu ini menghasilkan ekskresi berupa cairan manis yang mengundang datangnya semut. Sehingga indikasi lain dari serangan kutu kebul ini terlihat adanya semut yang merajalela. 

Residu cairan hasil ekskresi tersebut mengundang adanya investasi jamur atau cendawan yang dapat dilihat dengan adanya lapisan jelaga hitam pada daun. Daun tanaman cabe yang terserang kutu kebul akan menggulung pada ujungnya saja, di ikuti dengan pertumbuhan tanaman yang tidak subur sehingga terlihat kerdil, tidak berbunga lama kelamaan mati.

4. Hama Virus.

Serangan hama virus dapat terjadi pada tanaman cabe karena adanya serangan hama thrips dan kutu kebul. Kedua hama tersebut merupakan carier atau pembawa hama virus. Virus yang di maksud adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV)

Indikasi adanya investasi atau serangan hama virus ditandai dengan terlihatnya bercak berwarna kekuningan pada daun. Bercak kuning diatas permukaan daun, perlahan meluas hingga seluruh permukaan daun menguning. Bentuk daun menjadi lebih kecil dari ukuran normal, melengkung dan kaku sehingga daun terlihat keriting. Setelah kuning daun sebagian besar rontok. Tanaman cabe menjadi kerdil dan mati


INTERMEZO...., lihat video koplak di bawah ini :

Cara Mengatasi Hama Daun Keriting Pada Tanaman Cabe

Itulah beberapa hama yang menyebabkan daun keriting pada tanaman cabai. Setelah mengetahui penyebabnya tentu akan lebih mudah cara pengendalian atau mengatasinya, baik tidakan preventif (pencegahan) maupun kuratifnya (pengendalian) . Adpun cara pencegahan timbulnya hama daun keriting adalah sebagai berikut :

1. Memilih bibit tanaman cabe yang tahan terhadap hama penyebab daun keriting.

2. Memelihara kebersihan lingkungan dengan cara membersihkan gulma atau rumput liar. Keberadaan rumput liar akan mengundang timbulnya berbagai serangga yang dapat menyebarkan hama. Hal ini dapat di atasi dengan menutup tanah menggunakan plastik mulsa. cara ini sangat efektif untuk mencegah tumbuhnya rumput liar. Keuntungan lainnya kelembababan tanah dapat terjaga dengan baik dan biaya operasional dapat di minimalisir.

3. Jika memungkinkan penyiraman dapat dilakukan dengan springkel. Penyiraman ini dapat menguirangi serangan hama thrip, kutu maupun tungau

4. Sebaiknya tidak mencampur (tumpang sari) tanaman cabe atau berdekatan dengan tanaman lain yang rawan terkena serangan trips maupun tungau seperti singkong, . Tanaman singkong dapat menularkan hama tungau, karena singkong seringkali mendapat serangan hama tungau.

5. Menaburkan pestisida Furadan 3G pada area tanam sebelum penanaman bibit cabe. Furadan memberikan kekebalan pada tanaman cabe karena bekerja secara sistemik yaitu dihisap oleh akar bersama air dan unsur hara lainya. Dosis yang di gunakan yaitu 60 - 90 kg per hektar atau 2 sendok makan per meter persegi.

6. Penyemprotan pestisida setelah tanaman tumbuh atau sebelum terjadi serangan hama. Hal ini sangat efektif dilakukan dari pada penyemprotan setelah terjadi serangan hama. Pestisida yang baik untuk pencegahan hama keriting pada tanaman cabe contohnya seperti pestisida yang berbahan aktif Fipronil, Imidakloprid dll. Agar dapat agar dapat bertahan lama dapat juga di campur dengan perekat pestisida, serta pupuk daun untuk menambah kesuburan tanaman.

Adapun cara pengendalian hama penyebab daun keriting setelah terjadi serangan adalah sebagai berikut : 

1. Lakukan penyemprotan dengan manggunakan insektisida yang tepat sasaran. Untuk hama thrips dapat di gunakan insektisida yang berbahan aktif abamektin, karbosulfan, fipronil, imidakloprid. Sedangkan untuk hama tungau dapat digunakan akarisida dengan seperti samite, mitac dan mesurol.

2. Pengendalian secara organik dapat di lakukan dengan penyemprotan biopestisida dari larutan daun Antawali atau brotowali, kapur dan kunyit. Cara membuatnya : 1 kg daun brotowali, 10 sendok makan kapur, 1 kg kunyit di tumbuk atau di blender dan saring untuk mengambil larutanya dengan campuran air sebanyak 30ltr. Semprotkan dengan semprotan berkabut secara merata pada daun tanaman cabe.


Lebih lengkap dapat dibaca : Cara Membuat Biopestisida Untuk Tanaman Cabe

3. Secara mekanik dapat dilakukan dengan memotong daun yang terserang hama atau mencabut tanaman jika belum terjadi serangan yang banyak. Tetapi jika sudah terjadi serangan pada seluruh tanaman apalagi adanya serangan virus yang akut mau tidak mau harus dilakukan pencabutan dan pembakaran untuk mencegah serangan hama pada periode tanam mendatang.

4. Penyemprotan Fungisida untuk mengendalikan jamur atau cendawan yang timbul akibat hama kutu, seperti : Antracol, Supracide, Dithane 

5. Memberikan jeda pada periode tanam berikutnya dengan tidak menanami lahan ataupun dengan menanam tanaman lain.

6. Pemulihan tanaman yang telah sembuh dari serangan hama dapat dilakukan dengan pemupukan dan penyemprotan zat perangsang tumbuh seperti  GA3,  Atonik, atau pupuk  daun.

Baca juga :
Cara Praktis Menanam Cabe Dalam Pot atau Polybag
- Panduan cara Budidaya Cabe Merah Keriting